
Mengenal Brian Yuliarto: Ilmuwan Nanoteknologi yang Kini Menjadi Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek)

Presiden Prabowo Subianto baru saja melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih, dan salah satu sorotan utamanya adalah
pergantian Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. menggantikan Satryo
Soemantri Brodjonegoro, Brian Yuliarto baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo
Subianto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, pada Rabu, 19 Februari 2025 di
Istana Negara, Brian kini memegang amanah sebagai Mendiktisaintek untuk periode
2025-2029. Dengan rekam jejak akademik yang luar biasa, siapa sebenarnya Brian
Yuliarto?
Brian Yuliarto
adalah seorang ilmuwan terkemuka di Indonesia yang memiliki peran penting dalam
bidang nanoteknologi. Ia banyak melakukan riset dan inovasi yang memberi dampak
luas, terutama dalam pengembangan sensor dan energi berbasis nanomaterial.
Lahir di Jakarta
pada 27 Juli 1975, Brian merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dan sudah
menunjukkan prestasi akademik luar biasa sejak kecil. Ia menyelesaikan
pendidikan sarjananya di Jurusan Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB)
pada tahun 1999. Setelah itu, ia melanjutkan studi pascasarjana di University
of Tokyo, Jepang, di bidang Quantum Engineering and System Science, dan
memperoleh gelar magister serta doktor pada tahun 2005. Keahliannya dalam ilmu
material menjadi dasar utama dalam berbagai risetnya.
Sejak bergabung
dengan ITB pada tahun 2006, Brian aktif dalam penelitian nanomaterial, terutama
yang terkait dengan aplikasi sensor dan energi. Ia juga telah menduduki
berbagai posisi strategis di ITB, antara lain:
- Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB (2020-2024).
- Visiting Professor di Tsukuba University (2021-sekarang).
- Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019-2020).
- Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016-2020).
- Ketua Kelompok Keahlian AFM FTI ITB (2018-2020).
- Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010-2016).
- Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban.
- Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat (2012-2016).
Selain
berkiprah di dunia akademik, Brian juga terlibat dalam berbagai proyek riset
dan kerja sama dengan institusi internasional seperti UC Berkeley di Amerika
Serikat, Korea University, serta beberapa lembaga penelitian di Jepang.
Penelitian utama
Brian berfokus pada pengembangan sensor berbasis nanoteknologi yang dapat
mendeteksi molekul dengan cepat dan akurat. Atas dedikasinya, ia telah menerima
berbagai penghargaan bergengsi, seperti Habibie Prize 2024, masuk dalam daftar
World’s Top 2% Scientist 2024, serta menjadi Top 1 Indonesia Researcher dalam
bidang Nanoscience & Nanotechnology 2023. Ia juga dinobatkan sebagai
Peneliti Terbaik ITB tahun 2021 dan Dosen Berprestasi di bidang Saintek ITB
tahun 2017.
Sebagai
akademisi, Brian telah menghasilkan lebih dari 326 publikasi yang terindeks
Scopus dengan lebih dari 5.500 sitasi dan h-index 43. Sementara itu, di Google
Scholar, ia memiliki 410 publikasi dengan lebih dari 6.600 sitasi dan h-index
yang sama.
Share It On: